Tuesday, May 3, 2016

Sacrifice



Menunduk... laki-laki itu menunduk lesu di hadapan sebilah pedang yang ia tinggalkan, tertancap rapi dalam pelukan tanah basah, berselimut ribuan tetesan hujan.

"Han Seo..."

Panggilan dari teman-temannya tidak ia indahkan, mereka mengerti betapa menyesalnya ia, kami pun merasakan hal yang sama.

"Ayo..."

Tetap tidak ia hiraukan. Telinganya seolah tertutup oleh teriakan A Jin, sahabat seperjuangannya. A Jin kehilangan sahabatnya setelah pertempuran sengit di jembatan Daengseoul, pertempuran tersebut berlangsung selama 1 hari penuh. Meskipun kemenangan menjadi milik kubu Seon Jin, tapi harga yang harus dibayarkan sangatlah mahal.

"Kami berjanji akan menikmati kemerdekaan kami bersama-sama, kami berjanji untuk minum bersama setelah pertempuran ini usai, dan bahkan kami berjanji untuk melakukan duel terakhir kami setelah kemerdekaan nanti."

Han Seo meratap. Tetesan air matanya bercampur dengan hujan dan darah yang menetes dari tubuhnya.

"Sudahlah Han Seo... Aku mengerti perasaanmu, tapi dia sudah mati..."
Han Seo berbalik dan mencabut pedangnya, bilah pedang tertajam mengarah pada leher temannya. Tatapan bengis terlihat dari sudut matanya, bukan... itu bukan tatapan bengis. Hanya tatapan kesedihan dari seorang ksatria yang ditinggal oleh sahabatnya.

"Siapa yang kau maksud mati, hah?!"

"Hadapilah kenyataannya, dia sudah pergi." Dong Baek San menurunkan pedangnya...

"Dia hanya istirahat... untuk waktu lama. Dia akan kembali!" Ucap Han Seo.

Perlahan, Dong Baek San mendorong pedangnya untuk diturunkan. Ia memluk Han Seo dengan erat, yang ia lakukan hanyalah menerima semua kesedihan tersebut bersama dengannya. Mereka sangat dekat, jauh lebih dekat... Tak terbayangkan betapa besar kesedihan yang ia rasakan.

"Aku tahu, aku tahu... namun perlahan pun kau harus menerima kenyataan bahwa ia telah tiada. Cepat atau lambat. Yang perlu kau lakukan hanyalah memastikan jika kematiannya tidak akan sia-sia. Jika kau ingin menangis, menangislah... Tapi ketika kau sudah selesai, bangkit dan bayar kembali kematiannya dengan perjuanganmu."

Ia merunduk menangis...

===============================================================

@Created by: Aped

0 komentar:

Post a Comment