Saturday, December 5, 2015

Life Story : "Han Soo Jun"

Han adalah seorang manajer baru di perusahaan kami, ia adalah orang yang misterius, cerdas dan sangat jenius. Kemampuannya dalam segala bidang bahkan bidang ilmu pengetahuan umum dan ilmu komputer melampaui batas semua manajer yang ada di perusahaan kami. Bisa dibilang ia ibarat "Einstein"-nya perusahaan kami.

Han baru bekerja disini selama 3 bulan tapi ia sudah menjadi manajer kepala hanya dalam waktu 2 bulan, sebuah rekor baru yang sebelumnya dipegang oleh Kim San Joong yaitu 2 tahun 2 bulan. Han menunjukan puluhan prestasi yang ia torehkan selama ia bekerja, seperti misalnya ia membawa perusahaan ke jenjang pemasaran saham internasional hanya dalam 1 Minggu, dan ia melakukannya sendiri, atau ia membuat tim ahli teknologi dan pengembangan riset di perusahaan kami, kemudian menghasilkan tenaga ahli dalam negeri yang memiliki kualitas sama seperti doktor. Dan ia hanya melakukannya selama 1 bulan.

Perusahaan memujinya dengan jutaan sanjungan, namun disisi lain ia mendapat ancaman karena beberapa orang yang iri akan prestasinya. Ia mampu bekerja individu dan bekerja dalam tim, ia melakuannya jauh melebihi orang lain. Perusahaan bahkan memberikannya hak akses pemilihan tenaga kerja yang notabene seharusnya hanya dimiliki oleh bagian HRD saja. Maka ia dijadikan bulan-bulanan oleh karyawan lain, hal tersebut diperparah oleh kebiasaannya untuk diam tanpa menyapa orang lain. Ia cukup tertutup untuk beberapa orang.

"Kau mungkin cerdas, tapi kau tak perlu menyombongkannya pada kami!" Salah seorang manajer membentaknya di pagi hari dan mendaratkan pukulan tepat di kepalanya. Pukulan tersebut cukup keras dan membuat Han jatuh tersungkur dari kursi kerja nya.

Semua orang melihat kearahnya, termasuk aku. Han berdiri perlahan dan membenarkan kemeja serta rompi jas yang tengah ia kenakan, ia menatap tajam karyawan tersebut tepat ke arah matanya.

"Sudah selesai? Kau sudah puas? Aku masih punya pekerjaan yang harus ku selesaikan." Celetuknya.

"Sombong sekali kau! Kau pikir dengan menjadi kepala manajer hanya dalam 3 bulan membuatmu terlihat cukup keren, hah?! Aku dan kau masih terlihat jelas perbedaan pengalamannya, jadi aku masih senior mu! Kau harus tunduk padaku!" Ujar kepala bagian tersebut.

Han meminum seteguk kopi yang ia siapkan di atas meja, ia tersenyum dalam kearah manajer tersebut, ia kemudian berkata,

"Ya, kau seniorku. Tapi aku lebih mengagumkan darimu! Pantaskah aku tunduk pada orang yang lebih bodoh dariku? Kurasa tidak!" Ia menunda gelas kopi tersebut.

"Seharusnya kau berpikir jika aku lebih mengaggumkan darimu, kau hanya iri dariku, bukan? Kenapa perusahaan memilih aku, orang baru, untuk menjadi pemimpinmu dan bukan kau? Karena perusahaan tahu, mana orang jenius, mana sampah sepertimu. Kukira perusahaan membuat hal tersebut cukup jelas, tapi ternyata kau masih terlalu bodoh untuk memahaminya!"

Ungkapan sarkastik dari Han ada benarnya juga, tuan San Joon memang sudah 12 tahun bekerja di sini, tapi ia terlihat seperti tidak melakukan apapun selama ia bekerja. Tapi apa harus seperti itu cara penyampaiannya?

2 Minggu kemudian perusahaan melakukan pengurangan karyawan, hal tersebut menyangkut tentang Han. Rencananya, perusahaan akan mengurangi bagian teknologi & riset, bagian komputer dan bagian staff yang semuanya dinaungi oleh Han, perusahaan berpikir, "Jika Han bisa melakukannya sendiri, mengapa kita harus memperkerjakan 'pengangguran' di perusahaan tersebut?". Semua orang tersentak atas kebijakan perusahaan, tapi dengan santai, Han naik ke atas panggung aula dan mengambil mic yang sedang karyawan HRD itu pegang.

"Kurasa ide yang sangat buruk untuk melakukan pengurangan karyawan, aku memang bisa melakukannya sendirian, tapi apa kalian tidak berpikir jika aku melakukannya sendirian, semuanya akan terasa sangat berat bagiku? Aku harus melakukan riset dengan tim yang sangat sedikit? Jika 20 karyawan saja aku membutuhkan waktu 2 Minggu, bagaimana jika aku melakukannya dengan jumlah tim yang lebih kecil? Aku tak mau ada pengurangan."

Pak Han sebenarnya bisa saja mengeluarkan pak San Joon, tapi ia tetap memilih mempertahankannya.

"Huh, kau selalu seperti itu. Kau sudah menyelamatkan 76 karyawan lebih yang seharusnya dipecat, aku tak tahu jalan pemikiranmu." celetus karyawan HRD itu.

"Kukira aku punya hak untuk menentukan tim ku sendiri, bukan? Sudah ada di kontrak tambahan. Jadi aku pekerjakan tim yang menurutku hebat, semua orang punya batasan mereka masing-masing dan punya keinginan yang berbeda-beda. Kenapa aku harus membuang orang yang mempunyai ilmu atau keinginan dibawahku? Mereka bisa belajar, bukan? Mungkin tidak semua hal bisa dilakukan orang itu, tapi setidaknya ia akan ahli dalam 1 bidang. Dan itu yang ku butuhkan, hanya 1 keahlian."

Perkataan pak Han mungkin menurutku kasar, tapi itulah cara paling ampuh yang membuat ia didengar dan dipercaya oleh karyawannya, baik junior maupun senior yang ada disana. Ia tidak melihat dari segi organisasi, ia melihat dari segi tim. Dan itu yang membuatnya menjadi "Kartu AS" perusahaan kami.

======================================================

#Created by: Aped

Saturday, November 21, 2015

Love Story 2

Astrid mungkin adalah seorang "ratu" kecantikan di sekolahnya. Semua orang, baik pria maupun wanita memuji kecantikannya. Matanya yang berwarna abu-abu sangat berbeda dengan mata orang Indonesia pada umumnya, tubuhnya semapai tinggi dan kulitnya putih bersih bak bidadari, membuat kesan wanita tercantik satu kampus ini melekat erat di dirinya.


Tuesday, November 3, 2015

Let You Go

Aiko dan Renka adalah sahabat baik sejak TK, bahkan lebih awal dari itu. Mereka terbiasa melakukan segala sesuatu hampir bersamaan, mereka tertawa bersama, menangis bersama bahkan mereka berbagi luka yang sama. Percayalah, aku mengamati mereka hingga detik ini. Kupikir mereka lebih mirip amplop dan prangko, oh tunggu dulu... Mereka mempunyai sisi dan sifat yang berbeda.

Thursday, October 29, 2015

Wake

Audi memandangi langit senja nan gelap di taman itu, sendirian, di tengah hujan deras yang kala itu membasahi hampir seluruh kota. Tatapannya kosong menatap langit, tatapan kosong yang hanya dimiliki oleh mereka yang kehilangan harapan.

Thursday, September 24, 2015

Working Class Hero

Hari ini mungkin akan menjadi hari paling berat yang pernah kurasakan dalam hidupku, aku sedikit putus asa saat itu. Karir yang ku bangun selama 3 tahun berakhir sudah seiring pemecatan diriku dari perusahaan tempat ku bekera, bukan karena aku berulah namun perusahaan tersebut terpaksa melakukanya akibat penurunan pendapatan perusahaan tersebut. Di meja bar tersebut, aku berusaha menguatkan pikiranku. Beberapa cangkir bir yang seharusnya bisa membuat pikiranku menjadi tenang, nampaknya tak begitu berguna kali ini. Aku sungguh frustasi tentang keputusan tersebut.

"Sial !" 

Sesekali keluh ku nampak jelas. Apa yang harus ku lakukan? Di tengah krisis global seperti ini sangat sulit untuk mencari pekerjaan, dan aku tak pernah mahir dalam membuka lapangan pekerjaan, wirausaha ataupun bisnis.
Seorang bartender tua datang menghampiriku. Tuan Walcot, orang-orang biasa memanggilnya begitu. Kami sudah cukup kenal mengingat aku selalu pergi ke tempat ini setelah pulang kerja untuk makan malam dan sesekali minum, melepas rasa penat setelah seharian bekerja.

"Dean, jarang sekali kau datang dengan wajah kacau begitu. Apa satu gelas bir sekarang sudah bisa membuatmu mabuk? Padahal aku memberikan alkohol kecil dalam minuman tersebut." Tuan Walcot dengan santai sambil membersihkan gelas-gelas dan meletakannya keatas meja.

"Entahlah tuan Walcot, aku rasa aku kacau hari ini." Aku meletakan kepalaku di atas meja.

"Oh, apakah sesuatu mengganggumu? Kau bisa mengatakan apapun pada pak tua ini."

"Si brengsek itu memecatku! Dia tidak tahu apa jika aku sudah bekerja keras pada perusahaannya?" Aku memukul pelan meja bar tersebut.

"Siapa?" Tanya tuan Walcot.

"Alexander Regain, dia adalah seorang supervisior baru di perusahaan tempatku bekerja. Dia menggantikan tuan Alan dalam pekerjaannya, aku hanya melakukan 1 kesalahan kecil dan dia memecatku. Padahal aku melakukan promosi dan memenangkan tender 1 juta dollar untuk perusahaan, dan mereka mematenkan aku sebagai karyawan perusahaan tersebut hanya dalam waktu 2 tahun. Dan dia memecatku seolah aku adalah sebuah kegagalan?"

"Apa yang terjadi pada Alan?" 

"Alan masuk masa pensiun 3 bulan yang lalu, aku sangat menghormatinya, dia adalah manager dan teman terbaikku." 

"Kesalahan apa yang kau buat pada orang itu?" 

"Aku hanya terlambat mengumpulkan jurnal laporan bulanan selama 1 jam. Padahal jurnal tersebut telat pun tidak masalah, sial sekali bukan?"

"Lantas apa yang akan kau lakukan selanjutnya mulai hari ini?'

Aku terdiam, tak tahu harus melakukan apa bahkan aku bingung harus bicara apa. Bahkan untuk sebuah rencana sederhana. Apa yang akan aku lakukan? Apa yang akan terjadi berikutnya?
Pak tua Walcot meletakan lap nya dan memandangku dengan wajah ramah. 

"Hey, Dean, dengarkanlah aku. Aku mengatakan ini bukan sebagai seorang bartender pada pelanggan, melainkan sebagai seorang temanmu. Kau tak perlu memikirkan hal buruk yang akan terjadi kedepannya, nyatanya hal tersebut belum terjadi bukan? Itu masih menjadi sebuah pemikiranmu. Dan lagi, jika kau takut hal buruk terjadi kau hanya perlu melawan atau menghindarinya kan? Jika kau takut hartamu habis karena kau tidak punya pekerjaan, maka kau harus mencari pekerjaan. Jika kau takut jika kau tak mendapat pekerjaan, maka kau harus mulai melakukan bisnis. Jika kau merasa kau tak yakin, kau hanya perlu melakukannya dan melihat apakah keyakinan 'gagal' mu itu benar atau tidak. Jika terbukti benar, mulailah cari orang yang mampu melakukannya dan buatlah bisnismu sendiri namun bukan kau yang melakukannya tetapi orang lain."

Pak tua Walcot menjelaskan semuanya padaku. Aku menatap mata pak tua Walcot, senyum ramah khas orang tua masih terpapar di wajahnya.

"Kau sedang terpuruk, aku tak menyalahkanmu jika kau bersedih. Tapi jika kau sampai jatuh pada keputusasaan, aku meragukanmu sebagai manusia. Jika kau berpikir bekerja tidak membuahkan hasil, mungkin itu bukanlah passion mu dalam hidup. Kau harus berpikir. Aku mendukungmu sebagai temanmu."

Senyum di wajahku perlahan kembali, bodohnya aku terlalu berlarut-larut dalam masalah. Takut pada hal yang belum terjadi dan memikirkan masa depan dengan mengabaikan apa yang terjadi saat ini.

"Haha, kau cukup bijak untuk seorang teman yang cukup tua, tuan Walcot" senyum kecil ku berikan pada tuan Walcot.

"Setidaknya hanya ini yang bisa aku berikan pada temanku yang lebih muda, hehe."

4 Bulan kemudian aku membuat sebuah perusahaan dengan rekan-rekanku yang mengalami nasib sama denganku. Bisnis kami bukanlah bisnis yang bisa dikatakan besar, kami membuat sebuah kedai makanan tak jauh dari tempat kami bekerja dulu. Tempat tersebut cukup ramai ketika jam makan siang, sore dan juga saat malam hari. Sesekali kami buka di pagi hari saat jam kantor tertentu untuk menyiapkan menu makan pagi. 
Well, aku tak perlu bekerja setiap saat, tapi aku tetap mendapatkan uang. Kadangkala masalah yang timbul akan mengarahkanmu pada sesuatu hal yang jauh lebih besar lagi, entah itu hal baik ataupun buruk. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kau menyikapinya. Hal besar tersebut selalu berdampingan dengan hal positif lainnya, kau hanya perlu menghadapi atau menghindari hal negatif dan mendapatkan hal positif. Siapa tahu itu lebih baik dari sebelumnya. 

Persis seperti yang dikatakan pak tua Walcot.

Monday, September 21, 2015

Doa

"Terima kasih karena kau telah membantuku, kau memainkan piano untuk pernikahanku dengan sangat indah. Aku tahu ini menyakitkan tapi terima kasih kau telah bersedia datang untuk melihat kebahagiaanku yang lebih besar. Kuharap kau mengerti, dan aku selalu berdoa untukmu agar kau mendapatkan seorang gadis yang mampu mengisi posisiku di hatimu. Mungkin sangat sulit, tapi bukan berarti mustahil, kan? Aku selalu berdoa untukmu!"

Friday, September 18, 2015

Kisah Untukmu: "Terima Kasih, Mantan"


Rabu, 14 April 2015 - Minggu ke 3 sekolah pertamaku.

"Maaf ya, ini masih terlalu cepat. Aku masih belum mengenalmu lebih jauh, sekali lagi maaf". 2 hari kemudian dia berkencan dengan kakak kelas ku.

Jumat, 1 Mei 2015 - Minggu ke 5 sekolah pertamaku.

"Hey, kau jangan salah sangka dulu! aku membantumu sebab kita adalah rekan. Aku tak mungkin mempunyai perasaan apapun padamu!". Setelah itu dia tak pernah berbicara padaku atau bahkan hanya untuk bertegur sapa denganku.

Senin, 1 Juni 2015 - 2 Bulan lebih setelah sekolahku.

"Ma... Maaf, kau sudah ku anggap sebagai sahabatku". Dan dia mulai menjaga jarak dan menjauhiku.

Saturday, September 12, 2015

Phone

*Biip... suara kedupan terdengar di dalam telepon. Menandakan telepon yang ku hubungi tersambung ke kotak pesan suara telepon milik Evelyn.

"Hai aku Evelyn, hari ini aku tak ada di rumah. Tinggalkan bunyi setelah pesan ini ya!" Kotak pesan tersebut menyambut panggilanku.

Monday, September 7, 2015

Mysterious String

Pernahkah anda mendengar kisah tentang "Mysterious String"? Mungkin sebagian dari anda jarang mendengar kisah tersebut atau bahkan belum pernah sama sekali mendengarnya. Tapi percayalah, kisah tersebut patut diperhatikan oleh anda semua.


Friday, August 28, 2015

Tales of The "White Bird"

Hari ini seharusnya menjadi hari yang paling membahagiakan bagiku ketika aku mencoba untuk mengatakan cinta padanya, pada seseorang yang telah benar-benar aku percaya, pada seseorang yang telah kuberikan segalanya, aku begitu menyukai nya dan berharap ia akan membalas cintaku. Membuatku menjadi gadis yang paling bahagia hari itu.


Tales of The "Black Snake"

Lonceng terakhir di sekolah pun akhirnya berdering, semua siswa yang terlihat lelah setelah menuntut ilmu, berjalan pulang meninggalkan tempat ini dan kembali menuju rumah mereka masing-masing. Tawa-tawa kebahagiaan terlukis di wajah setiap murid, mereka tersenyum dan berbagi cerita hari ini untuk melupakan sejenak penat mereka setelah seharian belajar. Namun berbeda dengan Shana,

Wednesday, August 19, 2015

Life

Kesendirian mungkin hal paling menyakitkan di dunia ini, beberapa dari kita tak mungkin sanggup untuk bertahan dari kesendirian. Berbagai macam ekspresi manusia lontarkan pada dunia untuk memberikan tanda bahwa mereka tak suka hidup seperti itu.

Thursday, August 13, 2015

Last Word, I Love You

Sebuah pesan masuk ke dalam ponselku ketika aku sedang membaca malam itu. "Siapa yang mengirim pesan padaku malam-malam begini? Tumben sekali." Pikirku. Ku buka kotak masuk, aku cukup terkejut pria itu mengirimku pesan. Seorang pria yang baru saja ku lukai hatinya sore tadi.

Friday, August 7, 2015

Sorry

Terdengar suara langkah dari arah tangga loteng. Sebuah langkah kaki setengah lari menghampiri Akagi, semakin lama semakin mendekat. Akagi yang penasaran membalikkan tubuhnya dan melihat kearah asal suara itu.
Tak lama kemudian berdirilah di garis pintu loteng sekolah, seorang gadis dengan nafas terengah-engah berdiri dan menatapku.

Tuesday, August 4, 2015

Exorcist : "Priest of the Dead"

"Katakan! Maukah kau bekerja untukku hingga maut datang padamu. Atas nama Tuhan dan atas nama ku, St. Gabriel." Ucapnya pada pria itu.


dengan payah, pria tersebut bicara.


"Ya! Aku bersedia! Atas nama Tuhan dan atas nama mu, aku akan bekerja untukmu sebagai penghubung-Nya, seorang pelayan malaikat dan juga sebagai pendeta kematian!" Ia berteriak lantang.


Monday, July 27, 2015

John Armstrong

Seorang detektif menggunakan trench coat terlihat berjalan santai sambil menghisap sebatang rokok menuju atap gedung yang  tengah dijaga ketat oleh beberapa polisi. Mereka tengah sibuk menenangkan seorang pelajar pria yang mencoba untuk melompat dari lantai 24 gedung ini.

"John.." Ucap salah seorang detektif yang berdiri di depan pintu menuju atap tersebut.

Saturday, July 25, 2015

I did it again....

Riuh warga terdengar hingga kamarku dan membangunkanku dari tidur nyenyak semalam. Aku berpikir apa yang terjadi disana, ku angkat kaki ku dan ku tengok keluar jendela yang kebetulan langsung menghadap ke rumah tetanggaku. 

Thursday, July 9, 2015

Ya, Aku Seorang Sarjana!

Ini adalah sepenggal kisah tentang karir dan pekerjaanku. Namaku Adam, 4 bulan yang lalu aku resmi lulus dari salah satu universitas di kota Bandung. 2 bulan kemudian aku diterima kerja di sebuah perusahaan swasta, honornya memang belum seberapa sebab ini adalah bulan-bulan awal aku kerja, namun posisi yang ku dapatkan cukup "Elit" menurutku. 

Sunday, July 5, 2015

Reversal

Karmin, begitulah mereka memanggilku. Aku terlahir sempurna, memiliki tubuh yang indah, wajah yang cantik dan menawan, kecerdasan, mahir memainkan alat musik dan ahli dalam segala bidang pelajaran. Aku terlahir sungguh sempurna, tidak... bahkan ini terlalu sempurna.

Friday, June 26, 2015

I Am Muslim

Ketika aku masih kecil, ibu selalu mengatakan padaku bahwa agama bukanlah suatu hal yang patut dipermainkan. Ibu selalu percaya kalau agama adalah salah satu aspek terpenting dalam kehidupan. Agama-lah yang menuntun kita ke jalan yang benar. Agama-lah yang menjadi pijakan bagi kita dalam menjalani hidup di dunia ini, dan agama-lah yang akan membawa kita selamat saat kita mencapai akhirat kelak. 

Thursday, June 25, 2015

Diary - "Maya..." (Episode 5)

Senin, 4 April 2015. Hari pertamaku masuk sekolah, sebuah pertanda bahwa kegiatan remaja sehari-hari ku akan dimulai hari ini. Aku harus bangun dan sarapan pagi tepat waktu, berangkat ke sekolah, belajar disana dan kemudian pulang. Mungkin ada baiknya sesekali aku pergi bermain bersama teman-teman di sekolahku sebelum kembali ke rumah untuk beristirahat dan memulai kegiatan-kegiatan itu lagi esok harinya. Tapi aku sempat berpikir mungkin kedepannya hari-hariku agak sedikit sepi tanpa kehadiran Rinka. 


Saturday, June 13, 2015

Hijab Rangers - Realita Gadis Muslim di Negeri Sakura. "Pandanganku Padanya"

Akira Kihara, seorang pria misterius berkacamata, mengaku bahwa dia adalah kakak dari Rinka Kihara. Kurasa aku percaya kalau dia adalah kakaknya mengingat wajah mereka yang mirip. Kami bertemu dengannya di stasiun kemarin. Rinka bilang dia baru lulus dari sekolah luar negeri dan berniat pulang ke kampung halamannya untuk melanjutkan kuliah disini. Secara fisik aku akui dia adalah pria yang keren, potongan rambutnya harazuku short spike atau apalah, cukup membuatnya terlihat keren. Perawakannya yang tinggi dan kulit tubuhnya yang putih membuat dia terlihat sangat bersih. Tak heran jika dia menjadi pusat perhatian di kalangan wanita. Beruntungnya Rinka mempunyai kakak seperti itu.

Monday, June 8, 2015

Diary : "Janji..." (Episode 4)

"April, 1 2015


Suatu hari, Kazuma pernah berjanji untuk menuliskan semua kenangan tentang kami berdua didalam sebuah buku diary milikku, buku diary merah yang akan selalu mengingatkan ikatan saudara kami berdua. Aku sangat senang ketika Kazuma mengatakannya padaku.


Hari ini, aku kembali untuk menagih janjinya, Tuhan mengatakan bahwa Kazuma harus menepati janjinya supaya aku bisa pergi ke akhirat sana, meski aku tahu itu hal yang sangatlah sulit tapi, aku berharap Kazuma mau mendengarkanku."

Wednesday, June 3, 2015

Diary : "Tulisan..." (Episode 3)

Kudengar mereka yang sudah pergi tak akan pernah bisa kembali, meskipun kau berlutut, menangis, memohon sambil menjerit, mereka yang sedang tertidur lelap itu tak mungkin bisa kau bangunkan.


Monday, June 1, 2015

Wednesday, May 27, 2015

Diary : "Matanya..." (Episode 2)

"Kenapa kau berkeringat? Apa kau takut? Kenapa kau pucat? Apa kau gugup? Kenapa kau bicara terbata-bata? Apa kau tak percaya? hihi, manusia sangatlah lucu ya jika mereka sedang ketakutan." Ujarnya ketika dia menatap dalam mataku.


Tuesday, May 26, 2015

Hijab Rangers - Realita Gadis Muslim di negeri Sakura : "Langkah Pertama"

"Hup... ah!! Akhirnya sampai juga !! hahaha...." Tawa kecil terlukis di wajahku, berharap hari-hari baru yang akan ku bangun di kota ini menjadi lebih baik ketibang di negara asalku, Indonesia.

Yap! Hari ini adalah hari pertama bagi kaki ku untuk mengukir langkah pertama di kota besar ini, aku berada di TOKYO !! Aaah..! betapa senangnya hati ini! Sedari dulu aku selalu bercita-cita untuk melanjutkan studi perguruan tinggi ku di luar negeri dan kali ini Allah mengabulkan permintaanku.

Sunday, May 24, 2015

Saturday, May 23, 2015

Yang ke 4

Pernahkah kalian mendengar kaum ke-4? Mereka bukanlah manusia, bukanlah iblis, dan bukan pula malaikat.

Pernahkah kalian mendengar tentang kaum ke-4? Mereka tidak hidup, ataupun tidak mati.

Pernahkah kalian mendengar tentang kaum ke-4? Memiliki sayap yang jelas tak dimiliki oleh manusia. Sayap mereka tidaklah putih seperti penggambaran malaikat, ataupun tidak hitam seperti penggambaran iblis.

Friday, May 15, 2015

Dear God...

"Untuk Tuhan....


Aku mencintai gadisku lebih dari aku mencintai diriku sendiri. Aku menyayanginya lebih dari aku menyayangi diriku sendiri. Tiap kali aku tertidur, tak pernah lupa aku berdoa untuknya... Kupikir Engkau tahu kan setiap kali doa ku sebelum tidur selalu kutujukan untuknya?Kau tahu, Tuhan? Tiap kali ia menangis, aku selalu berharap untuk bisa menjadi bahu penenang untuk dirinya. Meski aku tahu... Meski aku harus menerima kenyataan ketika ia tersenyum kembali, ia tak akan pernah mengingatku.Namun ketika aku mulai mencintainya, aku merasa sangat takut... Aku sangat takut akan kehilangan dirinya. Aku memutuskan untuk meninggalkannya ditempat dimana aku pertama kali bertemu dengannya... Dan sekarang aku berharap ia akan kembali padaku...

Tuesday, May 12, 2015

(OVA) Sit Up Comedy: "Truk"

Buat orang yang sibuk kaya gue, jam pulang kantor adalah jam paling menyebalkan pertama setelah jam berangkat kerja (Rush Hour). Kalau gue gambarin antara semut kondangan dengan di jalan raya, rasanya masih rame jalanan kalo di jam-jam kaya gitu. Ada yang jalan kaki lah, orang ngendarain mobil lah, orang naik motor lah.. bahkan lo bisa liat motor naik orang di jalanan! Gilee...! Segimana ramenya tuh.

Belum lagi jalanan yang super macet di jam pulang kantor... Dih..! amit-amit deh. Ibarat kata nih ya, lo pulang dari kantor itu barengan sama nenek lo berangkat haji, nenek lo udah pulang haji nah lo masih diem di lampu merah. Buiiih!! Gile kan macetnya?

Saturday, May 9, 2015

Surat Cinta

"Pertama kali aku melihatmu, rasanya hatiku langsung berdebar-debar. Matamu yang menandakan keseriusan dalam kehidupan, wajahmu yang tampan nan rupawan dan wangi tubuhmu yang sangat wangi membuat aku merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya padamu, senior. 

Senior, aku sangat menyukaimu. Maukah engkau pergi ke belakang sekolah sendirian pukul 5 sore ini setelah kau menerima surat dariku? Untuk menemuiku dan sekedar berbincang hangat, aku harap engkau mau datang kesana. Surat ini aku buat tulus untukmu, setulus aku menyayangimu.

-Pemuja Rahasiamu-"

Tuesday, May 5, 2015

Perfect Happiness

"Dreamer"

Suatu sore, aku terduduk di pinggiran trotoar, di sebuah jalanan raya nan besar yang padat akan kendaraan mewah berlalu lalang di muka. Jelaga hitam, bunyi bising dari klakson, dan suara pacuan gas terdengar dari mesin-mesin kuda tersebut bak instrumen musik merdu di sore hari melengkapi keseharian ibu kota. Aku terpaku diam di sana, menantikan sang mata tiga menunjuk warna merah guna menghentikan raksasa-raksasa berkuda itu berdiam diri di dekat trotoar itu.

"Pak... Korannya, pak". Ku ketuk salah satu kaca pada kendaraan itu, kucoba jajali lembaran demi lembaran surat kabar yang ku pegang sejak pagi tadi. Berharap seorang dermawan mau mengulurkan tangannya dan membeli apa yang ku jual, namun, sepertinya harapanku hanya akan menjadi angan belaka.

Thursday, April 30, 2015

Sepenggal Kisah di Warung Kopi

Ada begitu banyak hal yang bisa dilakukan ketika datang waktu senggang. Berkumpul dengan keluarga, menekuni hobi, jalan-jalan atau sekedar tidur di rumah dan menikmati jam istirahat tambahan. Namun pernahkah anda mencoba berpikir untuk menghabiskan waktu luang anda dengan "nongkrong" di warung kopi atau yang biasa disingkat dengan "Warkop" bersama orang-orang yang tidak anda kenal? 


Waktu itu jam sudah menunjukan pukul 20.00 atau jam 8 malam, kendaraan saling membalap satu sama lain, berharap mereka segera pulang dan bisa menikmati waktu istirahat harian mereka dan bersiap untuk menghadapi kegiatan di esok hari. Tidak terkecuali aku, seorang mahasiswa yang ikut dalam kesibukan jalanan pada malam itu.

Wednesday, April 22, 2015

Novelis

Aku adalah seorang novelis terkenal, nama pena ku adalah INSOMNIUM . Tidak ada yang tahu nama asliku bahkan editor ku. Aku tidak punya teman, sahabat, kekasih maupun orang terdekat lainnya. Aku hanya mengijinkan editor ku untuk menghubungiku, namun dia sendiri belum pernah melihat wajah asli ku. 
Aku tak pernah keluar rumah, aku memenuhi kebutuhanku semua dari dalam kamar ku. Tetangga sebelah bahkan tidak tahu bahwa aku tinggal disini. Yaah, bisa dibilang aku ini adalah seorang pengurung diri.


Thursday, April 9, 2015

Lantunan Melodi Piano

Alunan piano terdengar sangat merdu dari ruang tengah rumah itu, rumah putih yang sangat indah dengan gaya klasik perpaduan antara Jepang-Elite itu melengkapi indahnya pagi hari yang sangat cerah itu. Sang pianis, Erika bermain dengan sangat indah, tuts demi tuts piano ia tekan dan menghasilkan nada indah layaknya seorang bidadari sedang memainkan piano diatas awan. Tergambar rautan senyum indah di wajahnya kala memainkan lagu "Summer" itu. Lengkaplah sudah pemandangan indah di musim panas ini.