Friday, September 18, 2015

Kisah Untukmu: "Terima Kasih, Mantan"


Rabu, 14 April 2015 - Minggu ke 3 sekolah pertamaku.

"Maaf ya, ini masih terlalu cepat. Aku masih belum mengenalmu lebih jauh, sekali lagi maaf". 2 hari kemudian dia berkencan dengan kakak kelas ku.

Jumat, 1 Mei 2015 - Minggu ke 5 sekolah pertamaku.

"Hey, kau jangan salah sangka dulu! aku membantumu sebab kita adalah rekan. Aku tak mungkin mempunyai perasaan apapun padamu!". Setelah itu dia tak pernah berbicara padaku atau bahkan hanya untuk bertegur sapa denganku.

Senin, 1 Juni 2015 - 2 Bulan lebih setelah sekolahku.

"Ma... Maaf, kau sudah ku anggap sebagai sahabatku". Dan dia mulai menjaga jarak dan menjauhiku.

Sejujurnya masih banyak lagi kisah cinta tragis yang pernah aku alami. Ditolak mentah-mentah hingga di jauhi, semua pernah aku rasakan dan itu tidak hanya sekali, namun terjadi berkali-kali. Hingga secara perlahan, aku mulai lupa ketika pertama kali aku merasakan lara. Baik pada harapan kepada seorang gadis yang pupus begitu saja, ataupun dibentak dengan kata "Tidak" hingga hati dan perasaanku mengalami cedera serius.

Tapi bukan berarti aku tidak pernah merasakan hubungan khusus yang biasa disebut "jalinan cinta" dengan seorang wanita. Yap! Aku pernah berpacaran dengan beberapa wanita dulu, serius! Hanya saja hasilnya tidak pernah berjalan dengan baik. Tetapi diluar itu, aku sangatlah bersyukur dan mengucap banyak terima kasih pada mereka, barisan para mantan. Aku mendapatkan berbagai macam ilmu dan latihan mental dari mereka, aku bisa mendapatkan hal yang aku sukai dari mereka, aku mendapatkan pandangan lain tentang wanita seperti mereka, dan aku benar-benar mengerti seperti apa wanita itu dari mereka.

Sebagai contoh, aku pernah berhubungan dengan seorang gadis manis ketika aku duduk di bangku SMP dulu. Dia adalah seorang gadis sastra, aku mendapatkan hal yang aku sukai hingga sekarang, mungkin bisa dibilang "hobi menulis" berkatnya. Aku mengerti bagaimana harus melampiaskan emosiku dalam sebuah kata-kata, semuanya dia yang mengajarkan. Hingga suatu saat ia berpaling dariku dan pergi bersama sahabat baikku.

Rasanya memang sakit, tapi aku mendapatkan hal yang lebih baik dari itu.

Ada lagi, ketika SMA dulu aku pernah berhubungan dengan seorang gadis yang mungkin menurutku adalah gadis tercantik yang pernah ada, dia selalu mengikutiku dan aku mengikutinya, kami saling menarik dan saling mendorong satu sama lain. Hingga suatu saat ia pergi pada laki-laki yang jauh lebih kaya dariku.

Pelajaran yang ku dapat darinya adalah, "Perkataan tidak cukup untuk menggaet hati seorang wanita. Pada dasarnya wanita menginginkan seorang pria mapan, bukan cowok yang suka merayu."

Dan sekarang aku sudah menaikkan taraf hidupku meski aku belum bisa meninggalkan kehidupan anak-anak ku. Ketika aku melangkah menuju jenjang dewasa, aku tidak bisa kembali menjadi anak-anak. Seorang pria tahu kapan harus menjadi dewasa.

Dan masih banyak lagi kisah cintaku yang berakhir selain diatas, kita tidak bisa berpikir hal positif karena kita sedang direndungi hawa negatif, rasa sakit menurutku adalah sesuatu yang negatif namun selalu berakhiran positif. Aku akan memberitahu pada kalian apa yang akan aku lakukan jika seperti itu.

Ketika aku merasakan perasaanku hancur, aku membiarkan hatiku gundah gulana sementara, kemudian menceritakannya pada sahabatku yang paling aku percaya. Aku memintanya untuk mendengarkanku... Mungkin sesekali dia akan memberikan nasehatnya untukku. Kemudian aku akan membayangkan yang terjadi kemarin dan mengambil beberapa pelajaran, setelah aku mendapatkannya aku kemudian menceritakan kembali pada sahabatku, namun kali ini aku hanya menceritakan apa yang ku dapat semua. Entah itu kemampuanku yang baru atau apapun itu.

Terus terang saja, jika aku tidak pernah berkencan dengan mantan kekasihku yang anak sastra itu, aku mungkin tidak akan pernah punya hobi menulis atau bahkan tidak akan pernah mengikuti kompetisi menulis seperti yang ku lakukan kemarin. Intinya, setiap kali kamu merasakan patah hati, sejujurnya Tuhan memberikan beberapa kemampuan padamu, hanya saja kepekaanmu tentang merasakan kemampuan tersebut.

Bertepuk sebelah tangan? Sudah biasa...
Ditinggal tanpa alasan? Sudah biasa...

Dalam asmara, luka itu pasti, tapi bagaimana caramu menghadapinya itu adalah masalah lain. Kau tidak bisa terus-terusan terlarut dalam masalahmu, kau harus segera bangkit, mulai menyanyi lagi dan tersenyum lagi.



=======================================================================

#Created By: Aped - Based on TRUE STORY ( :v )
sorry for bad story '-')7




Tribute for MANTAN, dan juga buat kalian yang sering bilang "Mantan = Setan" atau "Semua cowok sama aja!"

0 komentar:

Post a Comment