Saturday, June 13, 2015

Hijab Rangers - Realita Gadis Muslim di Negeri Sakura. "Pandanganku Padanya"

Akira Kihara, seorang pria misterius berkacamata, mengaku bahwa dia adalah kakak dari Rinka Kihara. Kurasa aku percaya kalau dia adalah kakaknya mengingat wajah mereka yang mirip. Kami bertemu dengannya di stasiun kemarin. Rinka bilang dia baru lulus dari sekolah luar negeri dan berniat pulang ke kampung halamannya untuk melanjutkan kuliah disini. Secara fisik aku akui dia adalah pria yang keren, potongan rambutnya harazuku short spike atau apalah, cukup membuatnya terlihat keren. Perawakannya yang tinggi dan kulit tubuhnya yang putih membuat dia terlihat sangat bersih. Tak heran jika dia menjadi pusat perhatian di kalangan wanita. Beruntungnya Rinka mempunyai kakak seperti itu.



Hari ini adalah hari terakhir perkuliahan, aku kira alangkah baiknya jika aku menghabiskan waktu ku untuk bersantai di rumah sebelum besok berangkat. Disamping itu, aku rasa aku cukup malas untuk bergerak hari ini. Ku rebahkan tubuhku diatas kasur dan ku pandangi langit-langit rumah. 


"Akira... Kihara, kah?" Tak hayal sesekali aku menyebut namanya. 


"AAAAH !!! Aku kok jadi begini sih? Yaa Allah! Dia itu siapa sih? Kok bisa-bisanya bikin aku kaya gini?!" Aku berteriak malu seperti anak kecil, tak habis pikir, kenapa pertama kali bertemu dengannya aku selalu memikirkan tentangnya ya? aah!


*Tingtong....


Bel pintu depan pun berbunyi, seseorang datang berkunjung ke rumahku. Ah paling-paling itu Rinka-chan, dia biasa berkunjung padaku kan kalau dia sedang tidak ada pekerjaan di rumah. Ku kenakan jilbab, mengambil ponselku dan kemudian berjalan ke arah pintu untuk membukakannya. tetapi kemudian...


"Yoh... Etto, Risha-san, kan?" Ujar tamu itu....


Mataku terpaku ke arah tamu itu, aku sungguh terkejut karena yang datang bukanlah Rinka-chan tapi dia, dia yang baru saja aku pikirkan. Yap! Akira Kihara, dia berdiri di depan pintu dan menatapku ketika aku membukakan pintuku untuknya. 


"Ki...Kihara-kun?" 


"Etto, Risha-san, nanti malam maukah kau datang ke rumahku?" Ajak Kihara-kun.


"Ah?! Eh..." 


"Keluarga kami akan mengadakan pesta sukiyaki, datanglah ketika makan malam nanti." 


"Eh... um..."


"Kenapa? Apa kau tak bisa hadir?" Tanya Kihara-kun.


"Bu..bukan itu, anu. Aku..." Didalam hati aku terus berpiki mencari alasan yang tepat, bukan untuk menolak ajakannya tapi menenangkan diriku. 


"Tak usah malu seperti itu, datanglah ke rumah kami ya! Baiklah sampai ketemu saat makan malam nanti." Kihara-kun pun melangkah pergi dan kembali ke rumahnya.


Setelah ia pergi aku bersandar pada pintu yang tertutup dan perlahan menjatuhkan diriku hingga pada posisi duduk. Aku malu dan takut setengah mati ketika melihat wajahnya, entah perasaan apa ini tapi tiap kali aku melihatnya, rasanya aku sangatlah malu. Aku tahu! Mungkin umi punya jawaban tentang perasaanku ini, dia juga pernah muda bukan?


Ku keluarkan ponsel dari kantong piamaku, ku arahkan pada nomer kontak umi.


"Assalamualaikum, Risha..." Jawab umi di telepon.


"Wa'alaikumsalam, umi..." Balasku sambil gemetar.


"Loh... Risha, kenapa? Ada apa?"


Ku hela nafas panjang sebelum ku jawab pertanyaannya, aku pikir hal itu akan menenangkanku. 


"Umi, Risha.... Jatuh Cinta"


Ungkapan polos pun keluar dari dalam hatiku. Benarkah aku jatuh cinta padanya? Aku sendiri tidak tahu.

================================================================================

#Created By: Aped 

Link Episode sebelumnya : 

0 komentar:

Post a Comment